Monday, December 19, 2011

LAPORAN BISNIS

Pengertian Laporan Bisnis
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
a. Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan.
b. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
c. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hokum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan.
d. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal.
e. Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan-keputusan atas masalah tertentu.
f. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru.

Agar dapat melakukan suatu kegiatan operasi secara efisien, perusahaan perlu berbagai macam jenis laporan. Apapun posisi anda baik sebagai pelatih manajemen, akuntan, Ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti, anda mungkin harus menulis lapiran kepada atasan anda. Seringkali efektifitas suatu laporan yang anda sajikan akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan promosi maupun gaji anda. Untuk itu, anda perlu tahu bagaimana membuat suatu laporan bisnis yang efisien maupun efektif. 
Herta A Murphy dan Herbert W Hildebrant dalam bukunya Effective Business communication mendefinisikan tentang laporan bisnis (business report) sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. 

Sedangkan Himstreet dan Baty dalam buku Business communication mendefinisikan laporan bisnis sebagai suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga ke lembaga lain untuk mengambil keputusan atau pemecahan masalah. 

Atas dasar definisi diatas, dapat diambil keputusan bahwa suatu laporan bisnis mempunyai berbagai karakteristik seperti netral, tidak memihak, objektif, penyampaian informasi baik intern maupun ekstern , biasanya diminta oleh mereka yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi dan memiliki suatu tujuan tertentu yaitu membantu pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain
a. Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan. Misalnya laporan operasional, laporan kegiatan personal.
b. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan, misalnya laporan pajak, laporan analisis dampak lingkungan, laporan ketenagakerjaan (perburuhan)
d. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal. Misalnya laporan perkembangan dan laporan akhir suatu kegiatan.
e. Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan atau keputusan atas masalah-masalah tertentu.
f. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru, misalnya proposal penjualan.

Sunday, December 18, 2011

BUDAYA ORGANISASI

Pengertian Budaya Organisasi
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta
Bodhya yang berarti akal budi, sinonimnya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris
Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa
Latin Colere (dengan akar kata “Calo” yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah
atau memelihara ladang dan memelihara hewan ternak.

Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Budaya Organisasi 

Hasil penelitian yang dilakukan O'Reilly, Chatman dan Caldwell (1991) dan Sheridan (1992) menunjukkan arti pentingnya nilai budaya organisasi dalam mempengaruhi perilaku dan sikap individu. Hasil penelitian tersebut memberikan indikasi bahwa terdapat hubungan antara person-organization fit dengan tingkat kepuasan kerja, komitmen dan turnover karyawan, dimana individu yang sesuai dengan budaya organisasi memiliki kecenderungan untuk mempunyai kepuasan kerja dan komitmen tinggi pada organisasi, dan juga memiliki intensitas tinggi untuk tetap tinggal dan bekerja di organisasi, sebaliknya, individu yang tidak sesuai dengan budaya organisasi cenderung untuk mempunyai kepuasan kerja dan komitmen rendah, akibatnya kecenderungan untuk meninggalkan organisasi tentu saja lebih tinggi (tingkat turnover karyawan tinggi). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai budaya secara signifikan mempengaruhi efektifitas organisasi melalui peningkatan kualitas output dan mengurangi biaya pengadaan tenaga kerja. 

Manfaat Budaya Organisasi

Kesinambungan organisasi sangat tergantung pada budaya yang dimiliki. Susanto (1997) mengemukakan bahwa budaya perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai daya saing andalan organisasi dalam menjawab tantangan dan perubahan. Budaya organisasi pun dapat berfungsi sebagai rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi atau arah pandang anggota terhadap suatu permasalahan, sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam pencapaian tujuan organisasi.


Beberapa manfaat budaya organisasi dikemukakan oleh Robbins (1993), yaitu:

1) membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada di dalamnya,
2) menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota; dengan budaya yang kuat anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasinya,
3) mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu,
4) menjaga stabilitas organisasi; komponen-komponen organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi internal organisasi relatif stabil.  

Langkah-Langkah Kegiatan Untuk Memperkuat Budaya Organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol
    Mengukur Kekuatan Budaya Organisasi 

Tercapainya tujuan organisasi tergantung pada adanya kesesuaian antara individu sebagai anggota organisasi dengan budaya organisasinya. Sosialisasi merupakan salah satu strategi yang dapat dilaksanakan untuk memberikan pemahaman nilai-nilai budaya organisasi kepada anggota yang dapat mendukung tercapainya tujuan individu dan tujuan organisasi.